Diposting oleh Jeffry Smart

KARYA ILMIAH

KIMIA


REAKSI ELEKTROLISIS























Oleh Kelompok 1 :
1. AZIMA
2. ILCIA TESHI DIAFANA
3. JEFFRY KURNIAWAN
4. MITRA SEPTI KASI
5. PARAMITHA SETIADI
6. YULHAINI



PEMERINTAH KABUPATEN KUANTAN SINGINGI
DINAS PEMUDA DAN OLAHRAGA



SMA NEGERI 1 TELUK KUANTAN
Jl. Perintis Kemerdekaan Simpang Tiga Teluk Kuantan, Kode Pos: 29562



2009
KATA PENGANTAR

Assalamualaikum Wr. Wb
Salam sejahtera bagi kita semua,
Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena kami telah diberikan kesempatan untuk menyelesaikan penelitian yang diberi judul “REAKSI ELEKTROLISIS” ini.
Pada kesempatan ini, izinkanlah saya untuk mengucapkan terima kasih yang tidak terhingga kepada guru pembimbing mata pelajaran Sains Kimia di SMA Negeri 1 Teluk Kuantan yang telah meluangkan waktu untuk memberikan petunjuk dan saran-saran serta membimbing saya dalam melaksanakan dan menyusun penelitian ilmiah ini.
Dengan penuh kesadaran bahwa dalam penulisan karya ilmiah ini masih terdapat kekurangan-kekurangan dan jauh dari kesempurnaan karena tidak ada gading yang tak retak. Namun, semoga penelitian yang telah saya laksanakan ini dapat bermanfaat bagi kita semua dan mencapai sasaran yang dimaksud.









Teluk Kuantan, 19 Oktober 2009
Penulis

















DAFTAR ISI

Halaman Depan ................................................................................................................1
Kata Pengantar .................................................................................................................2
Daftar Isi ...........................................................................................................................3
Bab 1 Pendahuluan ............................................................................................................4
1.1. Latar Belakang.................................................................................................4
1.2. Tujuan Percobaan............................................................................................4
Bab 2 Tinjauan Teoritis......................................................................................................5
Bab 3 Metode Percobaan…………………………………………………………………7
3.1. Alat dan Bahan………………………………………………………………7
3.2. Cara Kerja…………………………………………………………………....7
3.3. Waktu dan Tempat…………………………………………………………..7
Bab 4 Pengolahan Data…………………………………………………………………..8
4.1. Tabel Pengamatan…………………………………………………………...8
4.2. Pertanyaan…………………...………………………………………………8
4.3. Jawaban Pertanyaan…………………………………………………………8
Bab 5 Penutup……………………………………………………………………………9
Daftar Pustaka…………………………………………………………………………10




















Bab 1
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang
Sel elektrolisis merupakan pemanfaatan arus listrik untuk menghasilkan reaksi redoks. Oleh karena itu, elektrolisis adalah proses penguraian suatu senyawa dengan pengaliran arus listrik yang melaluinya. Dalam elektrolisis, terjadi perubahan energi listrik menjadi energi kimia. Sel elektrolisis merupakan kebalikan dari sel volta karena listrik digunakan untuk melangsungkan reaksi redoks tak spontan.
Proses elektrolisis dimulai dengan masuknya electron dari arus listrik searah ke dalam larutan melalui kutub negatif. Spesi tertentu atau ion yang bermuatan positif akan menyerap electron dan mengalami reaksi reduksi di katode. Spesi yang lain atau ion bermuatan negatif akan melepas electron dan mengalami reaksi oksidasi di kutub positif atau anode. Elektrode positif dan negatif pada sel elektrolisis ditentukan oleh sumber arus listrik.
Jenis electrode yang digunakan dalam proses elektrolisis sangat berpengaruh pada hasil elektrolisis. Elektrode dapat dibedakan menjadi dua berdasarkan keaktifannya, yaitu electrode tidak aktif (tidak ikut bereaksi atau inert) seperti C, Pt, dan electrode aktif (ikut bereaksi selain C, Pt) pada proses elektrolisis. Pada proses elektrolisis dengan electrode aktif berlangsung reaksi electrode dan reaksi elektrolit, sedangkan proses elektrolisis dengan electrode inert hanya berlangsung reaksi elektrolitnya saja.
Jika dalam elektrolisis digunakan elektrolit berupa larutan maka reaksi yang terjadi tidak hanya melibatkan ion-ion dalam larutan, tetapi juga air. Hal tersebut menyebabkan terjadinya kompetisi antara ion dengan molekul pelarutnya atau ion-ion lain dalam larutan pada saat mengalami reaksi di anode dan katode. Spesi yang memiliki E lebih besar akan menang dalam kompetisi tersebut.

1.2 Tujuan percobaan
Mengamati reaksi yang terjadi di anode dan katode pada reaksi elektrolisis larutan Kalium Iodida (KI).









Bab 2
TINJAUAN TEORITIS
Elektrokimia adalah kajian reaksi redoks yang dilaksanakan sedemikian sehingga di dalam system itu dapat ditentukan potensial listrik yang dapat diukur. Di dalam sebuah sel volta sebuah reaksi redoks spontan membangkitkan arus listrik yang mengalir lewat rangkaian luar. Semua sel elektrokimia harus mempunyai rangkaian dalam, ion dapat mengalir dalam bentuk ionnya berdifusi. Beberapa tipe sel tertentu menggunakan jembatan garam unuk maksud tertentu. Dalam masing-masing sel oksidasi berlangsung pada anoda dan reduksi berlangsung pada katoda (Keenan,1992).
Elektrolisis adalah suatu proses dimana reaksi kimia terjadi pada elektrode yang tercelup dalam elektrolit. Ketika tegangan diberikan terhadap elektrode itu. Elektrode yang bermuatan positif disebut anoda dan elektrode yang bermuatan negatif disebut katoda. Elektrode seperti platina yang hanya mentransfer electron dari larutan disebut electron inert. Elektrode reaktif adalah elektrode yang secara kimia memasuki reaksi elektrode selama elektrolisis, terjadilah reduksi pada katode dan oksidsi pada anode. Gambaran umum tipe reaksi elektrode dapat diringkas sebagai berikut:
a. Arus listrik yang membawa ion akan diubah pada elektrode
b. Ion negatif yang sulit dibebaskan pada katoda menyebabkan pengurangan H2O dan pembentukan H2 dan OH- dan absorpsi electron.
c. Ion negatif yang sulit dibebaskan pada anode menyebabkanpengurangan H2O dan electron (Dogra, 1998).
Sel galvani menghasilkan arus listrik bila reaksi berlangsung spontan. Sel elektrolit menggunakan elektrolit untuk menghasilkan perubahan kimia. Proses elektrolisis meliputi pendorongan arus listrik melalui sel untuk menghasilkan perubahan kimia dimana potensi potensial sel adalah negatif (Strjer, 1994).
Elektrolisis adalah peristiwa penguraian suatu elektrolit oleh suatu arus listrik. Jika dalam sel volta energi kimia diubah menjadi energi listrik, maka dalam sel elektrolisis yang terjadi adalah sebaliknya, yaitu energi listrik diubah menjadi energi kimia. Dengan mengalirkan arus listrik ke dalam suatu larutan atau leburan elektrolit, akan diperoleh reaksi redoks yang terjadi dalam sel elektrolisis. Faktor yang menentukan reaksi kimia elektrolisis antara lain konsentrasi (keaktifan) elektrolit yang berbeda ada yang bersifat inert (tak aktif) dan elektode tak inert. Hasil elektrolisis dapat disimpulkan ; reaksi pada katode (katode tidak berperan) ada K+, Ca2+, Na+, H+. Dari asam dan logam lain (Cu2+), reaksi pada anode, untuk anode inert ada OH-, Cl-, Br-, dan I- dan sisa asam lainnya serta anode tidak inert (bukan Pt dan C) (Anshory, 1984).
Dalam elektrolisis, sumber aliran listrik digunakan untuk mendesak electron agar mengalir dalam arah yang berlawanan denga aliran spontan. Hubungan antara jumlah energi listrik yang dikonsumsi dan perubahan kimia yang dihasilkan dalam elektrolisis merupakan salah satu persoalan penting yang dicarikan jawabannya oleh Michael Faraday (1791-1867). Hukum faraday pertama tentang tentang elektrolisis menyatakan bahwa “jumlah perubahan kimia yang dihasilkan sebanding dengan besarnya muatan listrik yang melewati suatu elektrolisis”. Hukum kedua tentang elektrolisis menyatakan bahwa : “Sejumlah tertentu arus listrik menghasilkan jumlah ekivalen yang sama dari benda apa saja dalam suatu elektrolisis” (Petrucci, 1985).
Untuk menginduksi arus agar mengalir melewati sel elektrokimia, dan menghasilkan reaksi sel non-spontan, selisih potensial yang diberikan harus melebihi potensial arus-nol sekurang-kurangnya sebesar potensial lebih sel, yaitu jumlah potensial ubin pada kedua elektroda dan penurunan ohm(I x R) yang disebabkan oleh arus yang melewati elektrolit. Potensial tambahan yang diperlukan untuk mencapai laju reaksi yang dapat terdeteksi, mungkin harus besar, jika rapatan arus pertukaran pada elektrodenya kecil. Dengan alasan yang sama, sel galvani menghasilkan potensial lebih kecil daripada kondisi arus nol (Atkins, 1990).





















Bab 3
METODE PERCOBAAN

3.1 Alat dan Bahan :
1. Statif 1 buah
2. Sel Konduktivitas 1 buah
3. Gelas Kimia 1 buah
4. Corong 1 buah
5. Pipet Tetes 3 buah
6. Batang Pengaduk 1 buah
7. Tabung Reaksi 2 buah
8. Larutan Kalium Iodida (KI) 50 mL
9. Catu Daya 1 buah
10. Elektrode Karbon 2 buah
11. Larutan Amilum 3 tetes
12. Larutan Fenolftalein 3 tetes

3.2 Cara Kerja :
1. Topang sel konduktivitas menggunakan statif.
2. Masukkan larutan Kalium Iodida (KI) ke dalam sel konduktivitas.
3. Siapkan catu daya dan masukkan elektroda karbon ke dalam sel konduktivitas, amati perubahan yang terjadi.
4. Dengan menggunakan pipet tetes, pindahkan larutan yang berada di ruang katode ke dalam tabung reaksi dan tambahkan larutan fenolftalein. Amati perubahan yang terjadi!
5. Dengan menggunakan pipet tetes, pindahkan larutan yang berada di ruang anode ke dalam tabung reaksi dan tambahkan larutan amilum. Amati perubahan yang terjadi!
6. Buatlah kesimpulan berdasarkan percobaan tersebut!

3.3 Waktu dan Tempat
Tempat : Laboritorium Kimia SMA Negeri 1 Teluk Kuantan.
Waktu : Sabtu, 17 Oktober 2009 pukul 13.00 WIB






Bab 4
PENGOLAHAN DATA

4.1 Tabel Pengamatan
Cairan dalam Ruang Perubahan Selama Elektrolisis Setelah ditetesi Amilum Setelah ditetesi Fenolftalein
Anode Cairan berwarna cokelat karena terbentuk I¬2. Warna cairan berubah menjadi warna biru pekat. -
Katode Terdapat gelembung gas H¬2. - Warna cairan berubah menjadi merah muda.

4.2 Pertanyaan
1. Zat apakah yang terbentuk di ruang anode sebagai hasil elektrolisis? Jelaskan!
2. Ion-ion apakah yang terdapat di ruang katode setelah elektrolisis? Jelaskan!
3. Tulislah persamaan reaksi yang terjadi pada setiap elektrode!

4.3 Jawaban Pertanyaan
1. Zat yang terbentuk di ruang anode adalah Iodin (I2) karena terjadi oksidasi I- menjadi I2 dengan persamaan reaksi :
2I-(aq)  I2(s) + 2e¬-
Yang terbukti dengan adanya perubahan warna larutan dari cokelat menjadi biru pekat setelah ditetesi dengan amilum.

2. Ion-ion yang terdapat di ruang katode adalah OH- karena terjadi reduksi air (H2O) dengan persamaan reaksi :
2H2O(l) + 2e-  2OH¬-(aq) + H2(g)
Yang terbukti dengan adanya perubahan warna larutan menjadi merah muda setelah ditetesi dengan indicator fenolftalein yang berarti bahwa larutan bersifat basa (OH- pembawa sifat basa) dan munculnya gelembung-gelembung gas yang menandakan terbentuknya gas H2.

3. Persamaan setengah reaksi pada setiap electrode :
KI(aq)  K+(aq) + I-¬(aq)
Anode (+) 2I¬-(aq)  I2(s) + 2e-
Katode (-) 2H¬2O(l) + 2e-  H¬2(g) + 2OH-(aq) +
2I-(aq) + 2H2O(l)  I2(s) + H2(g) + 2OH-(aq)












Bab 5
PENUTUP

Kesimpulan :
Dari hasil pengamatan pada praktikum kali ini dapat disimpulkan bahwa dalam peristiwa reaksi kimia oleh arus listrik atau yang disebut dengan elektrolisis reaksi terjadi pada dua tempat yakni pada katode dan anode. Pada katode terjadi reaksi reduksi pada percobaan ini yang tereduksi adalah H2O menjadi gas H2 ¬ dan OH- dan pada anode terjadi reaksi oksidasi dalam hal ini adalah I- menjadi I2. Dalam sel elektrolisis yang terjadi adalah energi listrik diubah menjadi energi kimia. Dengan mengalirkan arus listrik ke dalam suatu larutan elektrolit, akan diperoleh reaksi redoks yang terjadi dalam sel elektrolisis. Faktor yang menentukan reaksi kimia elektrolisis antara lain konsentrasi (keaktifan) elektrolit yang berbeda ada yang bersifat inert (tak aktif) dan elektoda tak inert.

























DAFTAR PUSTAKA

Purba, Michael. 2006. Kimia 3A. Jakarta: Erlangga.
Susilowati, Endang. 2009. Theory and Application of Chemistry Grade XII. Solo: Evo Bilingual.
Suyatno dkk. 2007. Kimia XII. Jakarta: Grasindo.

This entry was posted on 03.10.00 . You can leave a response and follow any responses to this entry through the Langganan: Posting Komentar (Atom) .

0 komentar